Ku Kira Kau Teman Tapi Dengan Merebut Pacarku Adalah Perbuatan Seorang Kawan?

“Asal kamu tahu. Tidak mudah menulis ini, kemudian memaafkanmu.”
Aku rasa aku tidak berbeda dengan orang lainnya yang senantiasa mempertanyakan tentang siapakah dia yang kelak akan mendampingiku.
Begitu banyak kisah tentang cinta yang semakin membuatku bertanya, sungguhkah ia benar ada? Ataukah sebenarnya hal tersebut hanya bualan dari pujangga yang menjual cinta sebagai bahan dari tulisan sastra?

Kamu pernah jadi sosok yang sangat kupercaya. Semua rahasia dan ceritaku tentang dia terumbar dalam berbagai cerita

Hasil gambar untuk Kamu pernah jadi sosok yang sangat kupercaya. Semua rahasia dan ceritaku tentang dia terumbar dalam berbagai cerita

Hingga sampai saat ini aku selalu memahami bahwa hidup adalah misteri. Kita tidak dapat menembus dimensi waktu untuk melihat kehidupan yang akan datang. Berbagai kejutan di masa depan mengajarkan kita untuk selalu percaya bahwa ada ketetapan-ketetapan Tuhan yang tidak pernah bisa kita tentang.
Termasuk cerita kita yang dulunya sama-sama pernah menyematkan gelar sahabat, meski kini cerita itu seolah telah lenyap.
Kamu pernah menjadi sosok yang paling kupercaya. Kuingat saat semua masih baik-baik saja dan kamu adalah pendengar setia yang selalu dengan baik mendengar cerita. Tidak ada yang aku sembunyikan darimu sahabatku. Setiap cerita tentang kami selalu kubagi.
Bukan untuk memamerkan kebahagian tapi kamu tahu benar bahwa kami sedang kasmaran. Bahkan pernah kupikir kamu adalah saudara laki-laki yang Tuhan lupa titipkan pada perempuan yang kusebut Mama. Ya, kau pernah menempati ruang spesial itu di hatiku.
Dulu.

Hidup sempat terasa sempurna karena kehadiranmu dan wanita yang kucinta. Hingga kini aku masih tak habis pikir, “Kapan tepatnya kalian mulai menjalin cerita?”


Sungguh terasa sangat membahagiakan saat aku merasa memiliki sahabat yang selalu ada dan wanita yang kini tengah menghuni seluruh ruang jiwa.
Kehadiran kalian berdua sempat membuatku merasa jadi pria paling berbahagia. Siapa yang tidak suka saat wanita dan sahabat terbaiknya bisa berjalan bersisian tanpa sedikitpun friksi menyapa?
Tapi biar kuputar lagi ingatanku. Dua bulan lalu aku yang memperkenalkan kalian di sebuah akun sosial. Saat kalian saling berkenalan dan saling menyebutkan nama, mungkin di situlah kisah kalian mulai terukir.
Aku yang tidak bisa menebak isi hati setiap insan terbuai oleh manisnya sandiwara yang telah dimainkan. Rasa tertarik yang kubaca kuusir dalam hati begitu saja dengan anggapan bahwa aku tidak boleh mencurigai kalian. Sungguh hingga kini rasa bingung masih menggantung di dadaku. Mungkinkah pengkhianatan ini skenario dari Tuhan, atau aku yang memang bodoh hingga tak bisa mencium keadaan?

Sekilas mata, perubahan itu jelas ada. Entah kalian terlalu pintar bermain drama, atau aku yang memang kurang peka?


Selalu kuyakinkan diri kalau semuanya berjalan baik-baik saja. Walau kutahu ada yang sedikit berbeda, aku tak ingin terburu-buru bertanya. Sekarang keengganan mengorek cerita itu terasa jadi kebodohanku yang tak boleh terulang kedua kalinya.
Kamu, sahabat yang dulu rasanya selalu ada pelan-pelan menarik diri. Katamu kamu sibuk mengerjakan artikel bloggermu yang setumpuk jumlahnya. Tidak hanya padamu saja perubahan terjadi. Kisah cintaku dengan wanitaku pun mulai merenggang. Dia yang dulu selalu kubanggakan kini terlihat mulai enggan untuk mempertahankan. Aku pun mulai merasa lelah dengan segala tingkahnya yang mulai jarang memberi kabar.
Di titik aku sangat membutuhkanmu, kau justru menyelinap untuk mencuri wanitaku. Hebatnya lagi, semua itu kau lakukan tanpa dosa — di balik punggungku.

Kau pun tak ada saat hubunganku dan wanita yang kucinta di ambang mati rasa. Ketika dia mengucap kata pisah ke udara, apakah di sisi lain kau sedang melonjak bahagia?


Akhirnya setelah sama-sama diam cukup lama, aku dan dia merencanakan untuk secara dewasa membicarakan semua. Tentang apa yang seharusnya diputuskan, mencoba bertahan atau merelakan kisah ini berakhir. Keputusan telah diambil, secara jujur ia mengatakan bahwa rasanya telah lama padam. Aku menghormati keputusannya meskipun di saat yang sama hatiku mati rasa.
Air mataku jatuh dengan deras di hadapannya, ia terlihat iba dan mulai menghibur jika suatu saat mungkin kisah kami bisa dirajut kembali. Tapi seperti biasa aku berusaha mengangkat muka mengatakan padanya bahwa aku baik-baik saja. Kami pun sepakat mengubah status kekasih hati menjadi ‘teman’ kembali. Kami saling berjabat tangan, mengakhiri kisah dengan kedewasaan.
Apakah kamu bahagia, Sahabatku, saat kau dengar aku ditinggalkan? Adakah rasa berdosa dalam dirimu, sebab mulai detik itu sepenuhnya bisa kau miliki wanitaku?

Hari saat aku membongkar permainan petak-umpet kalian bisa masuk kategori momen paling menyakitkan. Tak hanya merasa bodoh, sesungguhnya aku pun merasa dipermainkan



Terus terang aku merasa bahwa di hari itu mungkin aku adalah manusia paling menyedihkan di dunia. Bagaimana tidak, setelah harus kurelakan melepas kekasih yang kusayang kini aku harus menelan pahitnya pengkhianatan. Kecurangan yang datangnya dari dua orang yang sempat paling kubanggakan. Masih bisa kudengar dengan jelas rayuannya padamu di balik pintu kamar. Meyakinkanmu bahwa ia juga sudah melepaskan segala ikatan yang ia buat denganku.
Saat kudengar dari semua orang bahwa kalian telah menjalin sebuah cinta yang dulunya itu adalah milikku. Entah kekuatan dari mana yang datang sampai aku masih kuat mengatakan:
“Terima kasih atas permainan ini. Tuhan telah baik menunjukkan siapa kalian”

Butuh waktu lama sebelum bisa kupanggil keikhlasan demi menghadapi wajah pengkhianatan. Tapi kini semua sudah kulepaskan — aku tak mau lama-lama memandangi masa lalu yang penuh kebodohan


Fase terberat telah kulewati. Tuhan juga telah mengajarkanku banyak hal tentang cobaan ini. Sebuah pelajaran bahwa pada akhirnya aku juga harus merelakan sebuah kisah yang kukira kekal dan sahabat yang kupikir sejati. Kini aku berada di peron keberangkatan menuju sebuah tempat yang kukenal dengan nama keikhlasan. Dari cerita beberapa teman kudengar kalian sedang merencanakan sebuah hubungan. Aku selalu berdoa untuk segala kebaikan untuk kalian.
Pada doa malam aku selalu meminta kekuatan dari Dia sang sutradara kehidupan, untuk memberikan hati yang lebih besar. Suatu saat nanti, aku juga ingin menemukan seseorang yang bisa kujadikan tempat bersandar. Seorang yang akan mampu menjadi pandamping hidup yang sepadan. Aku yakin waktunya akan datang, entah kapan biar saja semuanya berjalan sesuai rencanaNya.

Arah jalan kita kini sudah terpencar. Pada Tuhan, kupanjatkan doa agar Ia memberiku hati yang besar. Semoga pula, kisah cintamu dan mantan wanitaku kian berkobar


Kini aku hanya bisa membayangkan semua janji dan impian yang dulu pernah ku buat dengannya. Wanita yang dulu kuingini kini sudah resmi memintamu menjadi pendamping hidupnya. Sekalipun harus kurasa perih, tapi ini adalah realita yang tak dapat kubantah. Kamu telah memenangkan hatinya dan ia juga terlihat sekuat tenaga memperjuangkanmu.
Hai teman, aku titipkan ia padamu. Pelihara semua yang ada padanya sekuat jiwa, tenaga, dan pikiran terbaik yang bisa kamu berikan. Selamat menempuh hidup baru yang pasti telah kalian rancang dengan indah.Aku harap kamu temanku jangan pernah membuatnya kecewa saat sebuah kesalahan yang dulu juga pernah ku perbuat


Dariku,
yang dulu pernah kau sebut Sahabat sebelum momen pengkhianatan itu.Dan untuk yang dulu kusebut kekasihku sebelum kamu membohongiku.Terima kasih atas segalanya.

IVO

4 Responses to "Ku Kira Kau Teman Tapi Dengan Merebut Pacarku Adalah Perbuatan Seorang Kawan?"

  1. oosss ane coment balas vo, masih masalah si dia yang pernah kau percaya tapi kau yang terhina dan ter injak-injak oleh dia apakah kau tau dia hanya seseorang yang tidak mengakui kesalahan nya dai membuat dirinya benar dan kita salah itu sifat angkuh dari dia. dia adalah orang yang mengelak dari masalah contohnya waktu dia meminjamkan Facebook ke mantan anda dia sebenarnya tidak mau menyelesaikan masalah dia seseorang yang bisa mengelak dan membuat sekenario tersebut maaf saya hanya membela anda sebagai teman saya pernah merasakannya

    ReplyDelete
  2. I really appreciate your professional approach. These are pieces of very useful information that will be of great use for me in future.

    ReplyDelete
  3. Blogging is the new poetry. I find it wonderful and amazing in many ways.

    ReplyDelete

>>>>>Peraturan Berkomentar di Blogger Ini.<<<<<

[+] Komentar membangun lebih disukai
[+] Kami wajib menghapus komentar yang melecehkan, kasar, dan bertendensi SARA.
[+] Link aktif dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
[+] Jika ingin menaruh Link Aktif Silahkan klik menu Tukar Link.
[+] Jika ingin berkomentar diluar topik postingan harap beri tanda OOT atau Klik Tombol OOT.
[+] Jika Ingin menggunakan Emoticon silahkan Klik Tombol Emoticon.
[+] Jika Ingin Request Tutor silahkan Klik Tombol OOT dibawah atau pergi ke Menu OOT.

Terima Kasih........

Konversi Kode Emoticon OOT